
Audio Terapi Memaafkan Diri Sendiri
Audio Terapi Memaafkan Diri Sendiri yang berisi tentang bagaimana memeluk segala rasa, genggaman hati, dan juga semua hal yang ada dalam totalitas pengalaman kita. Audio ini bisa didengarkan sembari duduk ataupun berbaring dengan penuh niat dan kesadaran yang rileks terbuka. Music Credits : Free Music by Prabajth K / MildRelaxation
Transcript
Selamat datang di audioterapi memaafkan diri sendiri.
Audioterapi sederhana ini membuat dan mengajak kita untuk mengurai apapun tekanan,
Genggaman yang ada di dalam hati kita.
Sekarang Anda boleh posisikan tubuh Anda dalam posisi duduk yang nyaman,
Berbaring atau apapun,
Intinya dalam posisi yang sadar dan terbuka.
Maksudnya,
Posisi yang siap menerima apapun yang diuraikan,
Diajakkan bersama-sama dalam audio kali ini.
Sekarang,
Sama-sama menarik dan membuang nafas.
Menyadari tarikan dan buangan nafas kita.
Tarik nafas dan buang nafas.
Saya menyadari dan merelaxkan segala bagian tubuh saya.
Saya melepaskan segala genggaman yang mungkin ada.
Sekarang,
Saya berniat untuk menyadari,
Mengenali.
Mungkin ada tekanan-tekanan yang sekarang saya alami di dalam tubuh.
Tekanan yang berada karena satu kejadian-kejadian atau memori.
Pokoknya bagian tubuh yang terasa gak nyaman,
Mungkin terasa sesak,
Mungkin terasa berat.
Kita di sini tidak fokus pada cerita dari apa yang kita alami.
Tapi kita berfokus pada rasa langsung yang sekiranya ada di dalam tubuh kita.
Sambil Anda mendengarkan suara ini.
Sekarang kita pelan-pelan hadir utuh bersama dengan rasa apapun yang ada.
Dan sambil kita membuka terhadap segala rasa yang ada.
Sekarang kita meniatkan.
Saya memaafkan diri saya yang belum mampu memaafkan.
Saya berdamai dengan diri saya yang belum mampu berdamai.
Saya terima diri saya yang mungkin belum mampu menerima.
Saya memaafkan diri saya.
Seluruh bagian diri saya yang mungkin belum mampu memaafkan.
Saya berdamai dengan seluruh bagian diri saya yang belum mampu berdamai.
Saya menerima seutuhnya bagian diri saya yang belum mampu menerima.
Dan sembari kita menarik dan membuang nafas.
Kita bersama-sama dengan seluruh rasa yang mungkin kurang nyaman.
Kita buka bersama-sama.
Segala rasa sakit yang kita alami merupakan representasi dari rasa sakit yang dialami banyak orang.
Banyak orang juga mengalami hal-hal yang kita alami.
Segala rasa sakit yang kita alami adalah simbol dari banyak orang yang juga lagi ngalamin hal yang sama.
Sedang mengalami hal yang serupa.
Semoga orang-orang yang sedang mengalami hal ini di seluruh dunia,
Di seluruh bumi diberikan.
Diberikan pembebasan.
Diberikan kebaikan.
Diberikan satu pelumeran.
Atas semua genggaman hati yang dialami.
Semoga perjalanan kita menjadi simbol perjalanan dari semua makhluk.
Dan sambil kita merasakan seluruh apa yang ada.
Saya memaafkan diri saya yang belum mampu memaafkan.
Seluruh energi-energi yang ada.
Biarkan terbuka,
Melomer,
Terbuka,
Merenggang dan semakin mekar.
Ya Tuhan dan para energi-energi yang baik tolong bantu saya.
Tolong bantu saya.
Segala kebaikan yang ada di seluruh semesta alam ini.
Tolong bantu saya.
Ya Tuhan ajari saya.
Ajari saya.
Untuk bisa membuka hati saya semakin lebih lebar lagi.
Tidak perlu kita paksakan para sahabat semua.
Yang penting ada niat yang tulus dan kita longgarkan sedikit demi sedikit.
Kalaupun ada ekspresi-ekspresi yang mau di ekspresikan.
Yang mau kita sampaikan pada orang-orang tertentu.
Yang mau kita ungkapkan pada sosok-sosok yang mungkin perlu kita ungkapkan.
Silahkan.
Silahkan para sahabat.
Biarkan apapun yang alami mengalir.
Biarkan apapun yang natural bisa menjadi satu kebaikan.
Satu keberkahan yang alami ya.
Saya percaya para sahabat di sini pelan-pelan semakin mengenali satu keindahan yang mendalam.
Yang adalah esensi dari para sahabat itu sendiri.
Esensi dari kita semua.
Mari kita buka satu energi kita.
Melalui audio ini kita terhubung dengan banyak orang.
Yang mungkin sedang mengalami hal yang sama.
Mari kita saling mendoakan.
Mari kita saling mendukung.
Semoga semua makhluk.
Semoga semua manusia yang sedang mengalami petualangan hidup.
Diberikan kekuatan.
Diberikan satu keterbukaan hati.
Dan bersama-sama dengan audio ini kita menyentuh hati.
Menyentuh hati dari semua makhluk di seluruh alam.
Semua orang.
Dan dengan sentuhan itu biarlah semoga semua makhluk berbahagia.
Semoga semua makhluk terbebas dari derita.
Semoga semua makhluk mengenal kebahagiaan hatinya yang mendalam.
Semoga semua makhluk beroleh keseimbangan batin.
Yang bebas dari genggaman dan tolakan.
Alamiah apa adanya.
Pelan-pelan kalau kita,
Batin kita mungkin mulai berkelana.
Sadari saja.
Pendek-pendek namun sering kita kembali.
Kedalam suatu ruang yang terbuka.
Dimana seluruh pengalaman kita dapat dimurnikan.
Dimana semua hal menjadi sumber daya.
Bagus sekali.
Semakin kita terhubung dengan keindahan kita.
Secara alamiah.
Dan semakin kita sadar.
Sadar secara terbuka.
Kita akan diajak.
Untuk melumerkan genggaman hati kita.
Lebih dalam.
Dan bersama-sama dengan ini kita boleh.
Seluruh tekanan hati yang ada di dalam tubuh kita.
Kita sapa.
Halo.
Ingat tidak perlu hanyut ke dalam ceritanya.
Bagaimana ini terjadi atau itu terjadi.
Tapi langsung kita sapa.
Sapa bagian yang kurang nyaman.
Halo.
Apa kabar?
Seperti nemenin seorang sahabat untuk ngopi.
Kita ajak ngopi bareng,
Kita ajak ngeteh bareng.
Sensasi-sensasi yang ada di tubuh itu.
Halo.
Dan mungkin trauma-trauma dan tekanan hati yang ada di dalam tubuh kita itu tidak langsung merespon dengan baik.
Kadang-kadang bisa terjadi penolakan-penolakan.
Gak apa-apa,
Kita akui saja.
Saya berdamai dengan seluruh energi-energi yang mungkin belum berdamai.
Saya berdamai dengan seluruh bagian-bagian hati saya yang mungkin belum berdamai.
Saya memaafkan semua energi-energi yang terjadi yang mungkin belum mampu untuk memaafkan.
Manusiawi saja.
Apa adanya pendek-pendek namun sering untuk mengenal kembali satu keterbukaan yang ada.
Dan kita menyapa semua rasa gak nyaman itu.
Halo.
Dan kalau memang perlu diekspresikan dengan penuh kesadaran,
Silakan diekspresikan dengan penuh kesadaran.
Kalau memang ada yang mau disampaikan ke orang-orang tertentu,
Ada yang mau disampaikan pada situasi-situasi tertentu,
Silakan saja.
Dan saya akan menghitung dari 10 sampai 1.
Di setiap hitungan saya berjalan,
Kita semua akan semakin terhubung,
Makin sadar,
Dan makin penuh dengan sumber daya.
Kita akan makin terhubung dengan inspirasi-inspirasi guru-guru,
Orang-orang yang mungkin sangat berkah bagi kita.
Kita akan terhubung dengan berbagai sumber daya yang mungkin tidak terpikirkan bagi kita sebelumnya.
Mari kita hitung bersama-sama.
Sepuluh.
Sembilan.
Delapan.
Kita semakin terhubung.
Tujuh.
Enam.
Lima.
Kita semakin teringat apa saja yang mungkin bisa membantu kita.
Tiga.
Dua.
Dan seiring kita semakin terhubung dengan berbagai sumber daya yang ada dalam hidup kita,
Kita semakin berani untuk menghadapi berbagai gejolak yang muncul.
Kita semakin berani untuk berjabat tangan bersama dengan tekanan-tekanan hati yang ada.
Berjabat tangan menyapa bersama dengan seluruh pengalaman yang ada.
Halo.
Apa kabar?
Apa kabar?
Bagus sekali.
Kita semakin relax dan terbuka.
Sadar dan terbuka.
Bagus sekali.
Tidak perlu dipaksakan,
Lakukan saja.
Pendek-pendek,
Namun sering.
Kita mengakui segala rasa yang ada dan segala rasa yang ada,
Segala peristiwa itu bergerak,
Berubah,
Tidak kekal.
Semuanya seperti hologram.
Seperti ombak-ombak di laut yang bergerak-gerak.
Seperti air laut yang muncul dari berbagai faktor,
Berbagai sebab.
Bergerak dengan cepat,
Tidak kekal.
Perasaan kita juga bergerak.
Semua dalam hidup ini mengalir.
Berserah,
Tapi tidak menyerah.
Kita biarkan aliran itu untuk berjalan.
Kita rasakan semua rasa yang ada,
Tapi tidak menggenggamnya.
Tapi juga tidak menolaknya.
Kita rasakan dan biarkan dia mengalir.
Rasakan dan mengalir.
Rasakan dan mengalir.
Berserah,
Tapi tidak menyerah.
Izinkan kasih sayang Tuhan.
Izinkan satu kasih sayang Tuhan bekerja.
Mengalir,
Merasuk bersama dengan petualangan kita.
Mengalir,
Mengalir,
Mengalir.
Mengalir,
Mengalir,
Mengalir.
Dan sekarang kita boleh rasakan,
Bayangkan,
Niatkan.
Apapun juga.
Bahwa seluruh tubuh kita diliputi oleh cahaya yang beneran.
Cahaya putih boleh.
Bagi yang tidak bisa membayangkan,
Tidak perlu dibayangkan.
Diniatkan saja.
Diniatkan saja,
Dirasakan saja.
Kita niatkan saja bahwa tubuh kita adalah cahaya putih yang beneran.
Dan biarkan itu menjadi simbol tanpa perlu memaksakan kita bayangkan,
Tanpa perlu memaksakan kita visualisasi.
Kita niatkan saja dan kita jadikan simbol bahwa ini adalah satu niat baik kita.
Untuk mengurai,
Melonggarkan apa yang ada sebagai gendaman hati kita.
Dan kita rasakan.
Dan sekarang mungkin saatnya untuk kita berterima kasih.
Ada satu doa yang sangat sederhana yang mari kita lakukan bersama-sama.
Doanya hanyalah terima kasih,
Terima kasih,
Terima kasih.
Mari sekarang sambil merasakan bahwa kita secara esensinya adalah baik.
Mari kita ucapkan kepada diri kita sendiri.
Seluruh energi yang ada dan kepada seluruh sumber daya yang telah membantu pada kasih sayang Tuhan yang begitu indah.
Kita katakan terima kasih,
Terima kasih,
Terima kasih.
Terima kasih,
Terima kasih,
Terima kasih.
Terima kasih,
Terima kasih,
Terima kasih.
Dengan berterima kasih,
Kita menerima kasih.
Kita terbuka terhadap kasih yang tiada batas.
Terima kasih,
Terima kasih,
Terima kasih.
Terima kasih,
Terima kasih,
Terima kasih.
Bagus sekali,
Bagus sekali.
Biarkan ini jadi momen yang berkah untuk kita semua.
Dengan ini kita terhubung dengan orang-orang,
Semua makhluk di seluruh alam,
Semua manusia yang mengalami perjalanan membuka hati.
Dan mari dengan segala sumber daya ini kita semakin berkah dan penuh dengan cahaya kasih Tuhan.
Terima kasih,
Terima kasih.
Terima kasih,
Terima kasih,
Terima kasih.
Dan dengan terapi ini kita mari untuk dedikasikan.
Kita wakafkan.
Kita berkahkan.
Kita niatkan.
Seluruh apa yang kita alami ini,
Seluruh berkah ini kita persembahkan kepada Tuhan dan kepada semua makhluk agar kasih Tuhan semakin mengalir pada hati kita agar hati kita semakin terbuka kebijaksanaan semakin menyala dan hati dari semua makhluk juga semakin terbuka dan semakin menyala.
Bersama ini kita dedikasikan,
Kita berkahkan.
Semoga semua makhluk berkah.
Semoga semua makhluk berbahagia.
Semoga semua makhluk terbebas dari derita.
Terima kasih,
Terima kasih,
Terima kasih.
Berkah,
Berkah,
Berkah mengalir selalu.
Demikian audio terapi memaafkan diri sendiri.
Mengenal kebaikan natural dari saya,
Andreas Bassolympia.
Semoga berkah untuk para sahabat semua.
Dan semoga keajaiban yang natural.
Senantiasa kita bisa sadari dan kita kenali dengan maksimal di tengah seluruh perjalanan ini.
Terima kasih para sahabat semua.
Berkah mengalir selalu.
